Halaman

Selasa, 05 Februari 2013

Perempuan mulia

Khadijah binti Khuwailid 

(bagian 1)

 

Ringkasan

www.asmarasakinah.com Khadijah binti Khuwailid Al Quraisyiyah ra merupakan istri pertama yang dinikahi Rasulullah sebelum beliau menjadi Rasul. Ketika itu Khadijah ra berusia 40 tahun. Dialah istri Rasul yang pertama, selama menikahinya Rasul bermonogami. Dialah yang telah mengorbankan segala harta bendanya untuk berjihad di samping Rasul, di kala musuh Rasulullah tidak berbilang sementara sahabat jumlahnya hanya beberapa orang saja. Dari padanya Rasul mendapat 6 orang anak: dua orang lelaki bernama Qasim dan Abdullah dan 4 perempuan bernama Zainab,Ruqayah,Ummu-Kalsum dan Fatimah. Semuanya wafat sebelum wafatnya Rasul, kecuali Fatimah yang meninggal 6 bulan sepeninggal ayahnya.




Awal mula hingga bertemu Muhammad al-Amin.

Khadijah binti Khuwailid adalah putri dari Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab al-Quraisyiyah al-Asadiyah. Beliau dijuluki ath-Thahirah yakni yang bersih atau suci. Beliau dilahirkan di rumah yang mulia dan terhormat pada 15 tahun sebelum tahun gajah. Beliau tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mulia dan menjadi wanita yang cerdas dan agung. Beliau dikenal sebagai wanita yang teguh dan cerdik dan memiliki perangai yang luhur. Karena itu banyak lelaki dari kaumnya yang menaruh simpati padanya.

Pada mulanya beliau dinikahi oleh Abi Halah din Zurarah at-Tamimi yang membuahkan dua nak bernama Halah dan Hindun. Tatkala Abu Halah (Bapaknya Halah, suami pertama Khadijah) wafat, beliau kemudian dinikahi oleh Atiq bin A'I'd bin Abdullah Al Mahzumi hingga beberapa waktu hingga akhirnya mereka bercerai.

Setelah itu banyak dari para pemuka Quraisy yang menginginkannya akan tetapi beliau prioritaskan perhatian untuk mendidik putra-putrinya, juga sibuk mengurusi perniagaan yang mana beliau adalah wanita yang kaya raya. Suatu ketika beliau mencari seseorang yang dapat menjual dagangannya, maka tatkala beliau mendengar tentang Muhammad (sebelum diangkat menjadi nabi /bi'tsah) yang jujur, amanah dan berakhlaq mulia, maka beliau meminta kepada Muhammad untuk menjualkan dagangannya bersama seorang pembantunya yang bernama Maisarah, dan beliau memberikan barang dagangan kepada Muhammad melebihi dari apa yang dibawa oleh orang lain. Muhammad al-Amin pun menyetujui dan berangkatlah beliau bersama Maisarah. Allah menjadikan perdagangan tersebut menghasilkan laba yang banyak.

(Bersambung ke bagian 2)

Daftar pustaka:
Baswedan, A.R.1954.Rumah Tangga Rasulullah. Bulan Bintang, Yogyakarta
Mahdi, M., dan An Nashr A.M.2011.Mereka Adalah Para Sahabat (edisi Indonesia).At Tibyan,Solo.


Salam Sakinah,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar