Halaman

Selasa, 26 Februari 2013

Renungan Ingat Mati

ALLAH heran pada manusia? Ya, keheranan itu merupakan retorika ALLAH terhadap manusia dalam sebuah hadis Qudsi. Hadis ini dapat kita ingat sebagai renungan kita dalam mengingat kematian, semoga kita dapat menjaga diri kita dari dosa dan memperbanyak amal shalih kita. Amiin.

Hadis Qudsi:
"AKU (ALLAH) heran terhadap orang yang yakin akan datangnya kematian, tetapi ia masih membanggakan diri? AKU heran terhadap orang yang yakin dengan hari perhitungan (hisab), mengapa ia masih tertawa terbahak-bahak?
AKU heran terhadap orang yang yakin terhadap hari akhirat, mengapa mereka masih bersenang-senang dan lalai tidak beramal?
AKU heran terhadap orang yang yakin akan lenyapnya dunia ini, mengapa ia masih menambatkan hati kepadanya?
AKU heran terhadap orang yang alim yang pintar bicara, tetapi bodoh dalan pengertian.
AKU heran terhadap orang yang sibuk menyelidiki aib orang lain, tetapi ia lupa terhadap cacat/cela dirinya sendiri.
AKU heran terhadap orang yang tahu bahwa ALLAH memperhatikan tingkah lakunya, mengapa ia masih durhaka pada ALLAH?
AKU heran terhadap orang yang mengerti bahwa dia akan mati sendirian dan masuk kubur sendirian, mengapa ia masih asik bersenda gurau dengan orang banyak?"

Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan ALLAH, Muhammad itu benar-benar hamba ALLAH dan Rasulullah.

Banyak orang yang tidak melakukan peeenungan. Begitu sibuknya mereka sehingga sulit memberi waktu untuk diri sendiri, berpikir mendalam mengenai diri sendiri secara mendalam. Hari-hari hanya diisi dengan kerja, kerja, dan kerja. Seakan semua waktu ini habis hanya untuk mencari nafkah. Kesibukan semacam ini sudah menjadi rutinitas, ciri, dan bahkan bagian yang tak terpisahkan bagi sebagian besar manusia di masa kini.

Bahkan malam haripun yang seharusnya menjadi waktu paling tepat untuk melakukan perenungan, terkadang juga tersita untuk urusan dunia, atau bahkan tersia untuk hal yang tak memberi nilai manfaat baik untuk diri sendiri di kehidupan kini maupun yang akan datang.

Penulis mengajak diri sendiri dan para pembaca: Marilah kita berkomitmen pada diri kita masing-masing mulai dari saat ini, mulai sekecil apapun waktu yang bisa disisihkan untuk sekedar merenung akan kehidupan kita, kini dan apa saja yang telah kita persiapkan untuk nanti.

Referensi:

Al Quranul karim The miracle 15 in 1. 2009. Sygma examedia arkanleema. Bandung



Salam Sakinah,

www.asmarasakinah.com
follow our twitter: @AsmaraSakinah
like our fun page fb: Asmara Sakinah
call/sms:085641387672
PIN: 324F2B82

Tidak ada komentar:

Posting Komentar